a.
Pengertian
Kateter adalah pipa untuk memasukkan
atau mengeluarkan cairan. Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau
plastik, metal, woven silk dan silicon.
Kateterisasi kandung kemih adalah
dimasukkannya kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan
air seni atau urine.
b.
Macam-macam kateter
1.
Indewelling catheteter → yang biasa disebut juga dengan retensi
kateter / folley cateter – indewelling catheter dibuat sedemikian rupa sehingga
tidak mudah lepas dari kandung kemih.
2.
Intermitten catheter →
yang digunakan
untuk jangka waktu yang pendek ( 5-10 menit ) dan klien dapat diajarkan untuk
memasang dan melepas sendiri.
3.
Suprapubik catheter →
kadang - kadang
digunakan untuk pemakaian secara permanent. Cara memasukan kateter dengan jenis
ini dengan membuat sayatan kecil diatas suprapubik
c.
Prosedur
Persiapan
alat :
·
Kateter yang akan dipasang sesuai dengan ukuran yang
dibutuhkan satu ( 1 ) buah disiapkan dalam bak steril.
·
Pinset anatomis 1 buah.
·
Sarung tangan 1 pasang.
·
Spuit 10-20 cc 1 buah.
·
Kain kassa 2 lembar.
·
Kapas sublimate dalam tempatnya.
·
Air / aquabidest NaCl 0,9 % secukupnya
·
Xylocain jelly 2 % atau sejenisnya
·
Slang dan kantong untuk menampung urine.
·
Bengkok 1 buah, Sampiran tangan 1 pasang
·
Alas bokong 1 buah, Selimut mandi / kain penutup
·
Lampu sorot bila
perlu
·
Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril
Persiapan perawat
1. Mencuci tangan meliputi :
a. Melepaskan semua
benda yang ada di tangan
b. Cuci
tangan dengan sabun
c. Membilas dengan
air bersih
d. Mengeringkan dengan handuk / lap kering
e. Dilakukan selama dan sesudah melakukan tindakan
kateterisasi urine
2. Memakai sarung tangan
3. Menjelaskan prosedur tindakan kepada klin
Pelaksanaan
a. Pasang sampiran dan pintu ditutup
b. Perlak dan alasnya
dipsang dibawah gluteus
c. Letakan 2 bengkok diantara kedua tungkai klien
d. Cuci tangan
·
Pada klien pria :
Klien berbaring, perawat berada di sebelah klien, meatus
uretra dan glandula penis disinfeksi dengan cairan antiseptic, pasang doek
bolong dan perawat memakai handscone steril, selang kateter diberi jelly
secukupnya pada pemukaan yang akan dimasukan pada uretra, penis ditegakkan
lurus keatas dan tanpa ukuran kateter urine dimasukan perlahan kedalam
buli-buli, anjurkan klien untuk menarik nafas panjang.
·
Pada klien wanita
Labia mayora dibuka dengan ibu jari dan telunjuk tangan
perawat yang dibungkus dengan kapas savlon, bersihkan vulva sekurang -
kurangnya tiga kali, perawat memakai sarung tangan dengan menggunakan kassa
steril dan bethadin 10% disinfeksi labia mayora dan lipat paha, pasang doek
bolong steril, kateter urine dimasukan perlahan - lahan yang sebelumnya telah
diberi jelly dan klien dianjurkan menarik nafas dalam.
e. Urine yang keluar ditampung dalam urine bag.
f. Isi balon kateter urine dengan aquabidest / nacl 0,9% =
10 cc sesuai dengan petunjuk yang tertera pada pembungkus kateter urine.
g. Fiksasi kateter urine di daerah pangkal paha
h. Letakan urine bag lebih rendah daripada kandung kemih
atau gantung urine bag di bed.
i.
Disinfeksi sambungan
urine bag dengan kateter urine.
j.
Rapihkan klien,bersihkan
alat dan Perawat
cuci tangan.
2.
HUKNAH
Huknah Rendah Dan Huknah Tinggi
a. PENGERTIAN
Memasukkan cairan melalui anus
sampai ke kolon sigmoid (untuk huknah rendah) atau sampai kolon desenden (untuk
huknah tinggi)
b. TUJUAN
1. Merangsang peristaltic usus agar
pasien bias buang air besar
- Mengosongkan
usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy
c. KEBIJAKAN
1. Pasien obstipasi
- Akan
dilakukan operasi
- Pemeriksaan
diaknostik
d. PERALATAN
1. Irigator lengkap dengan kanul dan
slang
- Air
hangat
Bayi : 150 – 250 cc, Anak : 250 –
350 cc, Usia sekolah : 300 – 500 cc, Remaja : 500 – 700 cc, dan Dewasa : 750 –
1000 cc
3. Perlak dan pengalas
- Bengkok,
Pispot dan botol cebok
- Selimut
mandi, Tissue toilet, Jelly dan Hand Schoen
e. PROSEDUR PELAKSANAAN
- Tahap
PraInteraksi
- Melakukan pengecekan program terapi
- Mencuci tangan
- Menempatkan alat di dekat pasien
- Tahap
Orientasi
- Memberikan salam dan menyapa nama pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
- Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
- Tahap
Kerja
- Menjaga privacy
- Mengatur posisi (miring kiri untuk huknah rendah,
miring kanan untuk huknah tinggi)
- Meletakkan perlak dan pengalas dibawah bokong klien
- Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi
- Meletakkan pispot dekat tempat tidur
- Menggantungkan irrigator yang telah diisi air hangat
pada standart dengan ketinggian 50 cm (huknah rendah) atau 30 cm (huknah
tinggi)
- Mengeluarkan udara dalam selang, kemudian menutup klem
kembali
- Menggunakan hand schoen
- Membuka bokong hingga anus terlihat
- Mengoleskan jelly pada kanule rectal kemudian
memasukkannya secara perlahan , mengarah ke Umbilicus, panjang insersi
(D: 7,5 – 10 cm, A: 5 – 7,5 cm, B: 2,5 – 3,5 cm)
- Menginstruksikan pasien untuk tidak menahan masuknya
kanul ke anus dengan cara menghembuskan nafas perlahan melalui mulut
- Membuka kran dan biarkan larutan masuk dengan perlahan
- Menutup kran bila air dalam irrigator habis atau bila
pasien tidak dapat menahan untuk BAB
- Memegang pangkal kanule dengan tissue, tarik kanule
dari anus
- Memasang pispot dibawah bokong pasien untuk BAB
- Membersihkan anus
- Merapikan pasien
- Tahap
Terminasi
- Melakukan evaluasi hasil tindakan
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat
semula
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
ANATOMI PERKEMIHAN
A. Pengertian Sistem Urinaria
Sistem
perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
prosespenyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh danmenyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan olehtubuh larut dalam air dan
dikeluarkan berupa urin (air kemih).
B.
Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria :
a.
Ginjal
Kedudukan
ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoniumpada
kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding
abdomen.Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2
buah kiri dan kanan,ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.Pada orang
dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih
panjangdari pada ginjal wanita.
b. Ureter
Terdiri dari 2 saluran
pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ±
25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen
dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri
dari:
1. Dinding luar jaringan
ikat (jaringan fibrosa), 2. Lapisan tengah lapisan otot polos, 3. Lapisan
sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan
gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
c. Kandung
kemih
Kandung kemih dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam
ronga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut
yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis
medius.Bagian vesika urinaria terdiri dari :1. Fundus, yaitu bagian
yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah darirektum oleh
spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika
seminalisdan prostate.2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan
fundus.3. Verteks, bagian yang maju
kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesikaumbilikalis.
d. Uretra
Merupakan
saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang berfungsi menyalurkan
air kemih ke luar. Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri
dari:
1.
Urethra pars Prostatica
2.
Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa)
3.
Urethra pars spongiosa.
Urethra pada wanita
panjangnya kira-kira 3,7-6,2 cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan vagina) dan urethra disini
hanya sebagai saluran ekskresi. Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan
otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung
jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap
tertutup.
2. Lapisan
submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.