Sub Pokok Bahasan :
1.
Pengertian Keluarga
Berencana dan alat kontrasepsi
2.
Kehamilan resiko
tinggi
3.
Macam macam alat
kontrasepsi
Sasaran :
Ibu yang berkunjung ke Poli KB puskesmas Ibrahim Aji
Hari/tanggal : , April 2013
Jam :
08.30 WIB
Waktu :
20 menit
Tempat : Poli Puskesmas Ibrahim Aji
I.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan
tentang KB dan penggunaan alat kontrasepsi, ibu hamil diharapkan memahami
tentang berbagai macam alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
II.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan,
ibu dapat menjelaskan kembali:
a. Pengertian keluarga berencana dan alat
kontrasepsi
b. Kehamilan resiko tinggi
c. Macam-macam alat kontrasepsi
III.
MATERI
Terlampir
IV.
METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab
V.
MEDIA
A. Materi SAP
B. Leaflet
VI.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Kegiatan
peserta
|
1
|
2 menit
|
Pembukaan:
1. Memberi
salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
|
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
dan memperhatikan
|
2
|
8 menit
|
Pelaksanaan:
1.
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur
Materi:
a.
Pengertian Keluarga Berencana dan alat kontrasepsi
b.
Kehamilan resiko tinggi
c.
Macam-macam alat kontrasepsi
|
Mendengarkan
dan menyimak pembicara
|
3
|
4 menit
|
Evaluasi:
Meminta
kepada audiens untuk mengulang kembali apa yang disampaikan pembicara,
meliputi:
a. Pengertian
alat kontrasepsi
b. Kehamilan
resiko tinggi
c. Macam-macam
alat kontrasepsi
|
Bertanya
dan menjawab pertanyaan
|
4
|
1 menit
|
Penutup:
Mengucapkan
terima kasih dan salam
|
Menjawab
salam
|
VII. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir-butir pertanyaan :
a.
Sebutkan pengertian KB
b.
Sebutkan pengertian alat kontrasepsi
c.
Sebutkan kehamilan resiko tinggi
d.
Sebutkan macam-macam alat
kontrasepsi
VIII. PUSTAKA
Hidayati, Ratna.
2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Salemba
Medika: Jakarta.
Arum, DNS dan
sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra
Cendikia Press: Yogyakarta.
Pinem, Saroha.
2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.
LAMPIRAN MATERI
A.
Pengertian Keluarga
Berencana dan alat kontrasepsi
Keluarga
berencana
adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan
nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan, atau salah
satu usaha untuk membantu keluarga termasuk individu merencanakan kehidupan
berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai keluarga berkualitas.
Kontrasepsi merupakan pencegahan
terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan aborsi). Alat kontrasepsi
merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya suatu kehamilan.
B. Macam-macam
alat kontrasepsi yang bisa digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal,
non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1.
Adapun KB hormonal
v
Efek samping dari metode
kontrasepsi hormonal ini adalah:
1) Menstruasi menjadi tidak teratur atau
tidak mens sama sekali (kecuali pil)
2) Kenaikan
berat badan
3) Muncul
flek hitam pada wajah
4) Mual,
pusing, atau muntah
v
Cara kerja:
1) Menekan
ovulasi
2) Mencegah
implantasi
3) Mengentalkan lendir servik,
sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba
terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu
a.
Pil oral kombinasi
v
Afektif dan reversible
v
Harus diminum setiap
hari
v
Efek samping yang serius
jarang terjadi
v
Efek samping yang sering
timbul yaitu mual dan bercak perdarahan atau spotting
v
Tidak dianjurkan pada
wanita yang sedang menyusui
v
Dapat digunakan sebagai
alat kontrasepsi darurat
1)
Jenis-jenis pil oral
kombinasi, yaitu:
·
Monofasik: pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
·
Bifasik: pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
·
Trifasik: pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dengan tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
2)
Kebihan pil oral
kombinasi, yaitu:
·
Memiliki efektifitas
yang tinggi
·
Resiko terhadap
kesehatan sangat kecil
·
Tidak mengganggu
hubungan seksual
·
Siklus haid teratur,
tidak terjadi nyeri haid
·
Dapat digunakan jangka
panjang selama wanita itu ingin menggunakannya
·
Mudah diberhentikan
setiap saat dan kesuburan akan kembali setelah diberhentikan
·
Untuk kontrasepsi
darurat
3)
Kekurangan pil oral
kombinasi, yaitu:
·
Mahal dan membosankan
karena harus menggunakannya setiap hari
·
Mual, terutama pada 3
bulan pertama
·
Perdarahan
bercak/spotting terutama 3 bulan pertama
·
Nyeri payudara, BB
mengalami kenaikan, tidak untuk wanita menyusui
·
Meningkatkan TD
b.
Suntik
ü
Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi
karena tidak mempengaruhi ASI.
1)
Jenis-jenis suntik
progestin
·
DMPA mengandung 150 mg
DMPAyang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM
·
Depo Noristerat yang
mengandung 200 mg Noretindron Enantat dengan cara disuntikan IM dalam
2)
Kelebihan suntik
progestin, yaitu:
·
Sangat efektif untuk
pencegahan kehamilan jangka panjang
·
Tidak mempengaruhi
hubungan suami istri
·
Tidak mengandung
estrogen sehingga tidak berdampak pada penyakit jantung
·
Tidak berpengaruh
terhadap ASI
3)
Kekurangan suntik
progestin, yaitu:
·
Sering ditemukan
gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang dan memendek
·
Klien bergantuung pelayanan
kesehatan dan tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
·
Peningkatan BB dan
terlambanya kembali ke kesuburan setelah penghentian pemakaian
ü
Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM 1 bulan sekali
1)
Kelebihan suntik
kombinasi, yaitu:
·
Resiko terhadap
kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami istri
·
Tidak diperlukan
pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
·
Efek samping yang kecil
·
Klien tidak perlu
menyimpann obat suntik
2)
Kekurangan suntik
kombinasi, yaitu
·
Terjadi perubahan pola
haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
·
Mual, sakit kepala,
nyeri payudara ringan
·
Ketergantungan terhadap
pelayanan kesehatan
·
Peningkatan BB dan
terlambat kembali kesuburannya
c.
Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun
untuk Indoplan/Implano, klien merasa nyaman, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.
1)
Keuntungan implant,
yaitu:
·
Daya guna tinggi,
perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian tingkat kesuburan yang
cepat setelah pencabutan
·
Tidak memerlukan
pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan
tidak mempengaruhi ASI
·
Klien kontrol ke klinik
jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan
kebutuhan
2)
Kekurangan implant,
yaitu:
·
Perubahan pola haid
·
Nyeri kepala dan nyeri
dada
·
Peningkatan/penurunan BB
·
Memerlukan pembedahan
minor untuk pemasangan dan pelepasan
2.
KB non hormonal
a.
AKDR (IUD)
1)
Cara kerja:
·
menghambat kemampuan
sperma masuk tuba fallopi.
·
Mencegah implantasi
telur dalam uterus.
·
Mencegah sperma dan ovum
bertemu.
2)
Keuntungan IUD,
yaitu:
·
Tidak mempengaruhi
hubungan seksual.
·
Meningkatkan kenyamanan
hubungan seksual.
·
Tidak mempengaruhi ASI.
·
Metode jangka panjang
·
Dapat digunakan sampai
menopouse.
3)
Efek
samping penggunaan IUD:
·
Menstruasi menjadi lebih
lama dan banyak
·
Perubahan siklus haid
(umumnya pada 3 bulan pertama)
·
Perdarahan irreguler
(spotting) di antara menstruasi
·
Saat haid lebih sakit
b.
Kondom
1)
Cara kerja:
·
Menghalangi bertemunya
sperma dan sel telur.
·
Mencegah penularan
mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain.
2)
Keuntungan kondom,
yaitu:
·
Tidak mengganggu
produksi ASI.
·
Mencegah PMS
·
Mencegah ejakulasi dini.
·
Mencegah terjadinya
kanker serviks.
·
Mencegah
imunoinfertiltas.
·
Murah dan dapat diberi
secara umum.
·
Memberi dorongan suami
untuk ber KB.
3)
Efek samping:
·
Kondom rusak atau bocor
sebelum berhubungan
·
Alergi
·
Mengurangi kenikmatan
hubungan seksual
3.
KB yang tanpa memakai
alat apapun (alamiah)
a.
Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna wanita.
Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma
tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
1)
Keuntungan:
·
Efektif bila
dilaksanakan dengan benar
·
Tidak mengganggu produsi
ASI
·
Dapat digunakan sebagai
pendukung metoda KB lainnya
·
Tidak ada efek samping
·
Tidak memerlukan alat
b.
Kalender
Metode KS dengan
tidak melakukan sanggama pada masa subur, effektivitasnya
75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan
siklus terpendek dikurangi 18.
c.
MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila:
menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi
kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan
pemakaian metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan
ovulasi.
1)
Keuntungannnya: efektifitas
tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah melahirkan, segera efektif, tidak
mengganggu senggama, tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu
perawatan medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
2)
Keterbatasannya:
·
Perlu persiapan sejak
perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan
·
Mungkin sulit dilakukan
karena kondisi sosial
·
Efektifitas tinggi hanya
sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
·
Tidak melindungi
terhadap infeksi menular seksual, termasuk hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
·
Yang dapat menggunakan
MAL adalah ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6
bulandan belum mendapat haid setelah melahirkan.
4.
Kontrasepsi mantap
terdiri dari:
a.
Tubektomi (MOW)
Pengikatam/pemotongan tuba fallopi
kiri dan kanan pada wanita
untuk mencegah transport ovum dari ovarium melalui
tuba ke arah uterus, dilakukan dengan cara operasi, effektivitas : tinggi,
reversibilitas: rendah, disebut kontrasepsi mantap
b.
Vasektomi (MOP)
Pengikatan/pemotongan vas defferen
kiri dan kanan pada pria
untuk mencegah transport spermatozoa dari testis, dilakukan dengan cara operasi kecil / minor surgery, effektifitas : tinggi, reversibilitas : rendah, disebut
kontrasepsi mantap.
DAFTAR PUSTAKA
http://ngandel.blogspot.com
1 comment:
makaaaaasiiiiih yaaa
Post a Comment