Sub Pokok Bahasan :
Peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien
Dengan gangguan jiwa
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari
/ Tanggal : Kamis, 12 September
2013
Waktu : Pukul 08.00 WIB
Tempat : Ruang Rawat
Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Indonesia
A. Latar Belakang
Keperawatan
jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan
jiwa bentuk pelayanan
Bio-Psiko-Sosio-Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu,
keluarga dan komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan
keperawatan jiwa meliputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan,
pengubahan lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keluarga
sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung utama dalam
memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh karena itu
keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan kekambuhan penyakit
pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga perlu mempunyai
pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan
penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Memberikan
pendidikan tentang peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.
2.
Tujuan Khusus
Memberikan
pendidikan kesehatan tentang :
a.
Pengertian Kekambuhan
b.
Tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan klien
d.
Peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan.
C. Pelaksanaan :
a. Hari / Tgl :
Kamis, 12 September 2013
b. Waktu :
30 Menit
c. Sasaran
: Pasien dan Keluarga
d. Tempat :
Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
e.
Pembagian Tugas
1.
Moderator : Mansyur
2. Penyaji
: Rusnah
3. Fasilitator :
- Cendikiawaty
-
Desy marabaya
-
Demang
-
Larissa
-
Linda ayu
-
Marpuah
4. Dokumentasi :
Tantaman
5. Konsumsi :
- Andriansyah
-
Ida nur malasary
f.
Metode : Ceramah, Diskusi
g.
Media : Leaflet, LCD, Power Point
h. Materi :
a. Pengertian
Kekambuhan
b. Tanda
dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kekambuhan klien
d. Peran
klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan.
i. Seting Tempat
Peserta duduk dikursi, anggota kelompok
duduk berbaur dengan pasien dan keluarga pasien, penyaji didepan.
j. Rencana Kegiatan
Kegiatan
|
Waktu
|
Respon Keluarga
|
1. PEMBUKAAN
* Memberi salam
* Memperkenalkan diri
* Menjelaskan Tujuan
* Memberikan kesempatan
untuk bertanya
|
5 Menit
|
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
|
2. KEGIATAN INTI
·
Melakukan apersepsi
·
Menjelaskan
pengertian dari kekambuhan
·
Menjelaskan tanda
dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa
·
Menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan klien
·
Menjelaskan peran
klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan
·
Memberikan kesempatan
klien atau keluarga untuk bertanya
|
15 menit
|
Menjawab
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
|
3. PENUTUP
·
Melakukan evaluasi
·
Memberikan
reinforcement
·
Menyimpulkan kegiatan
·
Salam penutup
|
10 Menit
|
Menjawab
Mendengarkan
Menyimpulkan bersama.
Menjawab salam
|
k. Evaluasi
Pertanyaan :
o Apa yang dimaksud dengan kekambuhan ?
o Bagaimana Tanda/Gejala dari kekambuhan ?
o Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
kekambuhan ?
o Apa yang dapat dilakukan keluarga untuk
mencegah kekambuhan ?
PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN PASIEN
GANGGUAN JIWA
A. Kekambuhan
Kekambuhan
adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda (Dorland, 2002).
Kekambuhan
yaitu kembalinya gejala – gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengganggu
aktivitas sehari – hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang tidak
terjadwal (Boyd dan Nihart, 1998)
B. Tanda – tanda
kekambuhan
Tahap
I :
penderita
memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension), sering mengeluh
cemas terus – menerus, tak dapat konsentrasi, lupa kata – kata dalam
pertengahan kalimat, adanya hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri
yang menurun.
Tahap
II :
memperlihatkan
keterbatasan tingkat kesadaran (retriction conciusness), depresi, mudah bosan,
apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi), menarik
diri dari aktivitas sehari – hari dan membatasi stimulus eksternal.
Tahap
III :
kadang
– kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan persepsi, gangguan
isi pikir dan gagal memakai mekanisme pembelaan yang matang
Tahap
IV :
memperlihatkan gejala psikotik yang jelas,
adanya halusinasi dan waham secara terus menerus
Tahap
V :
penderita
tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu. Dapat pula
penderita mengamuk.
Tahap
VI :
penderita
nampak seperti robot dan bingung serta gelisah.
Jika
muncul tanda – tanda di atas segera :
· bantu
klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan
· segera kontrol ke RS, sehingga segera mendapat
pertolongan.
C. Penyebab kekambuhan
Faktor
– faktor yang menyebabkan kekambuhan :
1. Tidak
teratur minum obat, pemakaian obar neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek
samping “tardive dyskinesia” (gerakan tidak terkontrol)
2. lingkungan
dengan stressor tinggi
3. Keluarga
dengan ekspresi emosi yang tinggi
4. Kurangnya
aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.
D. Perawatan penderita di rumah
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat pasien
di rumah antara lain :
1. Memberikan
kegiatan/ kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari – hari
2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita
sendiri dalam melakukan suatu kegiatan, misalnya : makan bersama, bekerja
bersama, bepergian dll.
3. meminta
keluarga atau teman untuk menyapa klien, jika
klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri
4. mengajak
ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian,
kerja bakti dll
5. berikan
pujian, umpan balik atau dukungan untuk
ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien
6. mengontrol
kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter
7. jika
klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan empati.
Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.
8. kontrol
suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah
9. mengenali
tanda – tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan
10. segera
kontrol ke dokter/RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat
habis.
Daftar Pustaka
BACA JUGA ARTIKEL BERIKUT:
3 comments:
http://student.blog.dinus.ac.id/pujiamimutiara/2016/07/28/shakuhachi/
http://student.blog.dinus.ac.id/dewanggapradeta/2015/04/26/penggunakan-let/
http://student.blog.dinus.ac.id/fadhilnurmahardi/2015/06/18/mencari-max-dengan-rekursif/
http://student.blog.dinus.ac.id/c11eddomarselo28/2016/11/12/12-makanan-penurun-kolestrol-tinggi/
kampus swasta terbaik
Post a Comment